Bunga rampai gagasan ini diluncurkan pada acara Rilis dan Bedah Buku Kita Buka Bebek pada 11 Februari 2024 di Bani Hasyim, Singosari, Malang. Acara ini dilaksanakan secara hybrid (luring dan daring) dengan menghadirkan dua pembedah, Abdul Hafidh Ahmad dan Ainur Rifqi A.R. Serta menampilkan pemaparan dari tiga penulis buku yaitu Asep Irawan, Muh. Fadhir A. I. Lamase, dan Ahmad Tsiqqif Asyiqulloh.
Dalam diskusinya disajikan dengan pemaparan dari perspektif penulis dan juga apresiasi serta kritik konstruktif dari para pembedah. Diskusi ini pun dihadirkan di hadapan para peserta Musyawarah Nasional (MUNAS) II Aktivis Peneleh dan umum. Karena buku ini memiliki pesan substantif dan kritik terhadap realitas masyarakat agar tidak mem-bebek di era post-modern ini.
Diketahui buku Kita Bukan Bebek dari refleksi para penulis yang menyelami realitas dengan paradigma kesejarahan HOS Tjokroaminoto dalam setiap karyanya. Kemudian dikontekstualisasi dalam melihat realitas hari ini. Sehingga judul Kita Bukan Bebek menjadi gagasan sekaligus kritik untuk memberi kesadaran konstruksi berpikir masyarakat, khususnya pemuda era ini agar lebih bijak mengarungi peradaban dengan segala badainya.
Acara Rilis dan Bedah Buku Kita Bukan Bebek ini juga menjadi penutup dari rangkaian acara Musyawarah Nasional (MUNAS) II Aktivis Peneleh yang telah berjalan dari tanggal 9 Februari 2024. Sehingga harapannya menjadi bekal konstruksi berpikir Aktivis Peneleh untuk lebih masif dalam gerakan Aktivis Peneleh setibanya di regional masing-masing.