Buku ini menyajikan pola pemasaran yang dipraktikkan dan dimaknai oleh peritel, pelanggan, dan peritel dan pelanggan etnis Jawa Mataraman berdasarkan nilai-nilai filosofis, etis, dan estetis sosial budaya Jawa. Proses interaksi dalam aktivitas pemasaran yang dilandasi nilai budaya Jawa memunculkan pola pemasaran “welasan, jola joli, ndadekne, podho mlakune, nyaur nggawa, arisan sembako, dan adol titip”. Nilai sosial budaya Jawa Mataraman yaitu humanisme dan religiositas/kesalehan perilaku pelaku ritel tradisional, menjadi falsafah perilaku pelaku ritel tradisional yaitu nilai komitmen menepati janji, tidak pilih kasih (kebersamaan, kerukunan dengan tidak membeda-bedakan), kemengertian, empati/ kebisamerasakan, kelapangdadaan (selalu berdamai, mensyukuri keadaan), tenggang rasa, dan religiositas/kesalehan perilaku ekonomi (saling mendoakan).
Terminologi humanisme seduluran/kekeluargaan, ilang satak bathi sanak (rela hilang untung besar, melainkan untung mendapatkan saudara), tepa selira (tegang rasa), tulung tinulung, kesalehan mengungkapkan syukur, empati/kasih sayang, saling mendoakan dan keikhlasan, menjadi ciri khas pelaku ritel tradisional.
Reviews
There are no reviews yet.