TRAGEDI PEMBUNUHAN TUHAN

Deskripsi:

Buku ini mengajak pembaca melayati dua “kematian”. Pertama, kematian jiwa Manusia Barat, dan berujung pada, kedua, kematian Tuhan. Retakan-retakan Tragedi Pembunuhan Tuhan telah terjadi secara evolutif historis yang dimulai dari upaya membangun peradaban melalui sains dan teknologi bernilai Rasionalisme Liberal sejak Aufklarung, Renaissance, dan Revolusi Industri. Rasionalisme Liberal memuncakkan hasrat Manusia Barat yang akhirnya berdampak pada luluhlantaknya alam semesta, lebarnya jurang ketidakadilan atas manusia lainnya, serta menggiring dirinya pada jurang-jurang kemanusiaan yang sekular, ateistik evolutif, teistik evolutif, hingga yang mutakhir, Manusia Tuhan bermental AMOR (Agnostik, Materialistik, Oportunistik, dan Rasionalistik).

Buku ini juga seperti pinisi, mengajak pembaca melayari reklamasi kehidupan abadi jiwa kita sebagai Manusia Timur dalam rekatan-rekatan yang terjalin dalam keragaman keberagamaan dan Ketuhanan. Reklamasi merupakan jalan Dekolonisasi Pengetahuan untuk merekatkan Manusia Nusantara dalam menegakkan dan menegaskan Paradigma Nusantara. Leluhur kita pernah melakukannya saat mengonstruksi realitas secara utuh, penuh kepasrahan dan berkesucian di ribuan ruang keberagaman kebudayaan masing-masing dan melahirkan kejayaan seperti Kutai Kartanegara, Majapahit, dan Sriwijaya.

Maukah kita mengambil jalan kejayaan peradaban berketuhanan kembali? Ataukah kita ikut menjadi pasukan pembunuh Tuhan atas nama peradaban “modern”?